Perhatikan cara menyeduh
Teh herba akan paling enak jika dibuat dari herba atau tanaman yang baru dipetik.Namun karena banyak herba yang cuma tersedia di musim atau daerah tertentu, Anda tetap bisa mendapatkan teh herba yang nikmat dari herba kering.
Untuk menyeduh teh herba, gunakan teko dari gelas atau porselen polos, karena bahan logam atau keramik berglazur bisa bereaksi dengan unsur dalam teh. Bilas dulu teko dengan air panas agar teh tidak cepat mendingin. Untuk teh dari daun atau bunga, masukkan teh itu ke teko, lalu tuangi air mendidih pelan-pelan. Tutup teko segera agar minyak esensial dari teh itu tidak menguap, diamkan 10-15 menit, lalu tuang melewati saringan stainless steel. Untuk 1 cangkir teh, gunakan 1 sendok teh kering atau 3 sendok teh segar.
Untuk teh dari akar, kulit batang, atau biji, rebus 15-30 gram teh itu dengan 2 cangkir air dingin dalam panci porselen atau pyrex, hingga mendidih. Kecilkan apinya, teruskan dipanaskan selama 10-20 menit, lalu saring. Kalau teh akar ini ingin dicampur dengan teh daun atau bunga, tuangkan teh akar ke atas teh daun, diamkan selama 10-15 menit, lalu saring lagi.
Ingin membuat es teh herba? Caranya sama, hanya saja jumlah tehnya dua kali lebih banyak. Setelah disaring, dinginkan selama 30 menit, lalu tuangkan ke dalam gelas yang penuh berisi es. Umumnya teh herba tak perlu memakai gula. Namun Anda bisa menambahkan sedikit gula atau madu. Ada juga teh yang secara alami manis, misalnya teh licorice. Teh herba yang tidak jadi diminum sebaiknya disimpan dalam kulkas dan dikonsumsi dalam 24 jam setelah diseduh.
Konsultan ahli: Dr. Ir. Sedarnawati Yasni, MS,
Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB