Qutab Minar, kompleks menara daur ulang
Kira-kira 15 km ke arah selatan New Delhi, kami meninjau sebuah kompleks bangunan kuno yang sangat unik, yakni kompleks mesjid yang dibangun di atas reruntuhan candi Hindu. Agar tidak menyalahi ajaran Islam, semua ukiran berbentuk makhluk hidup pada batu-batu reruntuhan candi itu dikikis habis terlebih dulu. Hanya ukiran sulur tumbuhan dan corak geometris yang dibiarkan. Di sana saya lihat beberapa kaligrafi yang indah tercantum pada batu bekas ukiran patung dewa Hindu.
Menara (Minar) Qutab, tinggi 72,5 meter, kini agak miring, dengan diameter 14,32 meter pada bagian dasar dan puncaknya selebar 2,75 meter. Menara ini terdiri dari 5 tingkat, setiap tingkat memiliki balkon sendiri. Menara ini dibangun dalam 3 tahap. Tahap pertama dibuat oleh sang pemrakasa, Raja Qutubuddin. Tahap kedua, dilaksanakan oleh menantunya, Illutmish, tahun 1230. Tiga lantai pertama menara itu terbuat dari bata merah.
Tahun 1368 puncak Qutab Minar disambar petir. Setelah diperbaiki oleh Raja Firoz Shah Tuglaq, puncak menara tersebut menjadi 2 tingkat baru, terbuat dari batu marmer. Perbaikan terakhir dilakukan Sultan Sikander Lodi tahun 1503, namun gempa bumi pada tahun 1803 meruntuhkan pilar pendukung kubah Qutab Minar. Kubah tersebut diperbaiki oleh insinyur Inggris, Smith, tahun 1829, namun tahun 1848 kubah ini diturunkan oleh Gubernur Jendral Lord Hardings, setelah menjadi bahan olok-olok masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan keseluruhan gaya arsitektur Qutab Minar.
Di kompleks ini juga terdapat beberapa bangunan yang tak kalah menarik. Pintu gerbang Alai Darwaza di sebelah utara, dibangun tahun 1310. Di tengah situs yang luas ini terdapat Alai Minar, pilar besi setinggi 7 meter. Pilar ini sekarang dikelilingi pagar yang sangat kokoh. Padahal konon, bila seseorang berdiri sambil membelakangi pilar tersebut dan bisa mengaitkan kedua belah tangannya, semua permintaannya akan dikabulkan Tuhan.
(bersambung)
WGM