“Pernah ada anak usia 6 tahun mengeluh sakit karena tumor di seluruh tubuhnya. Saya sangat sedih, tapi karena semangatnya untuk sembuh besar, saya membawanya ke rumah sakit di Jakarta walaupun saat itu belum punya dana di tangan. Di rumah sakit, tiba-tiba seorang teman sejawat memberi saya uang, fee dari penelitian. Percaya atau tidak, jumlahnya pas untuk biaya rawat inap anak itu.”
Begitulah, Mulawarman yakin bahwa niat baik akan selalu mendapat kemudahan. Dari uluran tangan para donatur yang kebanyakan dari pasiennya, Mulawarman dipercaya untuk mengoordinasi warga desa yang membutuhkan operasi bibir sumbing atau sunat secara berkala. Mungkin inilah misi Tuhan 'memanggil' dirinya ke desa terpencil tersebut. “Keahlian dan semua rezeki yang saya dapat datangnya dari Tuhan. Jadi saya pun 'menyumbangkannya' dengan ikhlas.”