Penyebab #3: Tidak realistis
Sekali Anda melakukan 'kesalahan' alias makan seporsi cheese cake di acara ulang tahun seorang sahabat, Anda merasa harus mengulang lagi semuanya dari awal. Akibatnya, Anda akan mudah lelah dan bosan. Anda juga akan merasa bahwa apa yang Anda kerjakan seolah tidak pernah selesai.
Solusi: Sadarilah bahwa tubuh juga bisa mengalami kejenuhan. Sesekali menikmati makanan berlemak dalam porsi kecil bukan dosa sampai-sampai Anda harus mengulang lagi diet dari awal. Kenali keinginan tubuh terhadap suatu hal, penuhi, lalu rasakan kenikmatannya. Rasa senang justru akan mendorong Anda lebih bersemangat meneruskan program diet Anda
Penyebab #4: Terlalu lebay
Anda begitu semangat menjalani diet hingga Anda punya pikiran terlalu lebay, seperti merasa harus menjauhi semua makanan berlemak. Anda berpikir semua makanan seperti cokelat, keju, atau susu adalah musuh utama.
Anda tidak menyadari bahwasesungguhnya Anda tetap harus mengonsumsi makanan-makanan itu untuk memenuhi gizi dan memperbaiki metabolisme tubuh.
Solusi: Diet yang baik adalah dengan gizi seimbang. Sehingga walaupun Anda mengurangi porsi makan, tubuh tetap mendapatkan asupan gizi yang cukup. Kenali juga aktivitas Anda sehari-hari. Cari tahu berapa kalori yang dibutuhkan tubuh Anda untuk menjalani aktivitas tersebut. Besar kalori itulah yang Anda penuhi supaya tubuh mendapatkan cukup pasokan energi.
Jika Anda belum bisa mengendalikan nafsu makan melalui pola pikir baru, alihkan perhatian Anda dari makanan dengan melakukan kegiatan yang menyibukkan. Intinya, buat diri Anda sesantai mungkin, dengan menghilangkan keinginan makan di waktu-waktu tertentu. Woles aja....
Konsultan: dr. Grace Judio-Kahl, M.Sc