
Tak usah sedih jika Anda merasa bahwa sekarang adalah saatnya Anda berganti pekerjaan atau karier.
Alasannya bisa jadi karena terpaksa (posisi Anda tak lagi diperlukan), atau karena pilihan (Anda bosan terus-menerus melakukan pekerjaan itu bertahun-tahuun). Tapi apa pun alasannya, stres yang dirasakan, sih, pastinya sama besar.
Karena itu, simak 5 hal ini sebagai langkah awal agar Anda makin sukses saat berganti pekerjaan atau karier.
1. Ambil pelajaran dari pekerjaan terakhir, tapi jangan terobsesi tentang apa yang salah. Menurut Jenny Blake, pakar pengembangan karier dari AS, orang cenderung menyalahkan diri sendiri ketika situasi di tempat kerja tidak berhasil. Kenyataannya, dunia kerja telah berubah, dan perubahan pekerjaan yang sering berubah adalah hal yang lazim.
Jadi, tak usah stres memikirkan bahwa perubahan karier ini akan mencoreng CV Anda. Lebih baik fokuslah pada kekuatan dan ilmu yang Anda dapatkan dari pekerjaan lama, dan analisis secara akurat apa yang Anda suka dan tidak dari pekerjaan Anda. Buat daftar itu, dan tak usah pikirkan pekerjaan lama.
2. Wawancarai diri sendiri tentang di mana dan bagaimana Anda melakukan pekerjaan terbaik. Kalau Anda merasa konyol melakukan tanya-jawab kepada diri sendiri (maklum, kok), Anda bisa minta bantuan teman. Anda juga bisa bergantian 'mewawancarai' teman Anda.
Minta teman Anda mengajukan pertanyaan umum dan mendetail. Misalnya, Pekerjaan apa yang membuat Anda tak ingat waktu? Tugas apa yang membuat Anda stres? Anda juga bisa menggali masa lalu, misalnya tentang masa kecil, kemudian mengajukan pertanyaan tentang masa depan, seperti Apa yang saya harapkan dari pekerjaan setahun ke depan.
Memang, sih, tak ada jaminan bahwa Anda bisa mendapatkan pekerjaan baru yang sesuai keinginan. Tapi setidaknya Anda sudah memantapkan standar Anda, sehingga bisa menentukan pilihan baru yang akan Anda ambil.
3. Bagilah rencana pencarian pekerjaan baru Anda berdasarkan 3 kaktegori: Orang, Keahlian, dan Kesempatan. Fokuslah pada ketiga kategori ini secara terpisah, sehingga Anda bisa menentukan langkah selanjutnya.
Untuk kategori Orang, intinya adalah membangun network yang tepat. Anda bisa mengatur waktu ngopi bareng dengan teman yang bisa memberikan tip karier. Atau, Anda bisa berkenalan dengan orang-orang dengan karier yang bisa jadi acuan Anda. Untuk kategori Keahlian, Anda harus cerdas memilih kursus atau seminar yang bisa menambah kemampuan profesional Anda. Sementara untuk kategori Kesempatan, cermatlah melihat lowongan, baik secara online, dari tawaran teman, juga dari head hunter.
4. Siapkan diri Anda untuk kemungkinan-kemungkinan baru. Latar belakang pendidikan atau keahlian tambahan Anda bisa melahirkan kesempatan untuk karier yang mungkin sebelumnya tak pernah Anda bayangkan.
Anda bisa melakukan eksperimen yang rendah risiko untuk menguji kemungkinan-kemungkinan ini. Contohnya, jika Anda ingin berganti pekerjaan tapi masih betah di akntor yang sama, Anda bisa mengajukan diri mengisi posisi lain. Anda memahami job desc posisi tersebut, walau pekerjaannya mungkin jauh berbeda dari yang Anda lakukan saat ini.
Jika Anda ingin memulai usaha sendiri, coba dulu secara online atau buka usaha Anda sebagai side job untuk mempelajari risikonya. Atau, jika Anda ingin menjadi penulis, kenapa tidak membuat blog dulu?
5. Selalu ingat bahwa karier Anda terus berjalan. Jadi, jika sudah berganti pekerjaan atau karier, konsep ini bisa Anda gunakan lagi nantinya. Selalu melihat kesempatan untuk mengembangkan karier, meski posisi Anda sudah tinggi, bukan curang, kok, tapi cerdas. Bisa saja Anda kembali ke situasi seperti ini setahun kemudian, dan memutuskan untuk berganti pekerjaan lagi. Yang penting, eksplorasi terus karier Anda.
[Cek 5 hal yang harus dipikirkan saat berganti karier di usia 40]