Kita betul-betul diuji melalui masa-masa kritis. Sebagai individu, keluarga, komunitas, dan bahkan sebagai bangsa.
Covid-19 meninggalkan dampak yang nyata bagi kita terlepas dari suku, agama maupun latar belakang kita. Kaya atau miskin, tua atau muda, pandemik ini berdampak besar dan mengubah banyak hal di kehidupan kita.
Butuh sebuah virus untuk mempersatukan dunia agar berubah. Sebuah krisis yang memaksa kita semua untuk berevolusi dan berefleksi, apakah gaya hidup kita selama ini betul-betul membawa kebaikan bagi kita dan planet ini.
Sebagai umat manusia dan (penghuni) sebuah planet, kita sudah melihat banyak bencana, perang, dan kekacauan terjadi di berbagai belahan dunia.
Peristiwa besar yang berdampak besar pada dunia dalam sejarah manusia adalah Perang Dunia II.
Saat itu, banyak bangsa terpecah belah dan hanya sibuk dengan urusan domestik atau isu internal. Namun karena perang, setiap negara harus bekerja sama dan umat manusia harus bersatu untuk memperjuangkan nilai-nilai kebebasan dan kedamaian yang universal.
Situasi ini melahirkan kerja sama antarbangsa dan munculnya kebutuhan untuk beroperasi dan melihat diri kita tidak hanya sebagai sebuah negara. Melalui bencana besar inilah, organisasi global seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) lahir.
Pandemi Covid-19 ini pun telah memaksa kita untuk melihat kembali hubungan kita satu sama lain sebagai sebuah keluarga global di Bumi.
Penyebaran virus yang dimulai dari satu negara dan berdampak ke seluruh dunia dalam hitungan minggu menyebabkan penerapan lockdown oleh banyak pemerintahan, termasuk PSBB di Indonesia, memunculkan reaksi berantai yang memengaruhi kita semua secara global.
Baik Anda tinggal sendiri maupun bersama keluarga, kita semua yang diam di rumah diharuskan untuk bercermin pada fenomena ini.
Komunitas tidak dapat beraktivitas dengan normal, bahkan negara dan pemerintah harus menerapkan peraturan dan regulasi yang belum pernah ada sebelumnya untuk mengelola pandemik ini.
Energi planet secara keseluruhan berkisar antara ketidakpastian dan ketakutan; satu-satunya harapan sekarang adalah semoga vaksin bisa segera ditemukan.
Ini alasan mengapa kita tak hanya bergantung pada penemuan vaksin