
Nayu* bukan hanya kehilangan kekasihnya yang raib begitu saja. Wanita lajang usia 42 tahun itu juga kehilangan Pajero Sport merahnya.
Sebagai commercial lawyer yang menangani urusan legal sejumlah perusahaan asing di Indonesia, Nayu memang termasuk lajang tajir. Karena terlalu sibuk bekerja, tanpa terasa usianya terus bergulir dan tahu-tahu sudah kepala 4. Beberapa kali ia pernah dekat dengan sejumlah pria yang ‘setara’ dengannya, tapi ada saja yang membuat hubungan mereka kandas di tengah jalan.
Alasan yang paling sering adalah karena pria-pria itu tidak berani berkomitmen serius dan pada akhirnya memilih wanita lain yang lebih muda. Sampai pada suatu hari, dua tahun lalu, ia mengenal Nico*, seorang teknisi IT yang kemudian sering ia panggil ke apartemennya untuk memperbaiki laptopnya yang error.
Meski Nico hanya lulusan D-3—sementara Nayu meraih master-nya di Australia—ia menganggap Nico seorang pria pekerja keras dan memiliki cita-cita tinggi. Paling tidak, kesan itu didapat karena Nico sangat pandai memaparkan visi-misi hidupnya secara menarik di hadapan Nayu.
Hati Nayu pun luluh. Ia seolah membutakan diri meski usia Nico 14 tahun lebih muda dan penghasilannya hanya ‘seujung kuku’ dibandingkan penghasilan Nayu. Bukan hanya itu yang membuat hati Nayu mantap. Nico tak takut berkomitmen. Saat Nayu menantangnya untuk menemui ibunya, Nico dengan berani menghadapinya meskipun dengan risiko diinterogasi habis-habisan oleh ibu Nayu.
Tak heran bila Nayu makin kepincut. Karena menganggap hubungan mereka sudah serius, ia mencarikan (sekaligus membayari) kamar kos yang lebih representatif (dan sangat mahal) buat Nico. Ia juga mengambil kredit mobil Pajero Sport atas nama Nico. Dengan mobil itu pula setiap hari Nico menjemput dan mengantar Nayu ke kantor. Ia bahkan menggelontorkan modal sampai ratusan juta rupiah buat Nico yang ingin mendirikan sebuah bisnis e-commerce.
Cinta membuat Nayu kehilangan akal sehat dan kehati-hatian yang selama ini menjadi prinsip seorang pengacara. Tak heran bila ia panik setengah mati ketika suatu hari ia menyadari Nico menghilang begitu saja. Lenyap bersama Pajero Sport yang baru dua bulan lunas cicilannya dan uang ratusan juta sebagai modal usaha Nico.
Dicari ke tempat kosnya, ternyata sudah sejak sebulan lalu Nico tidak lagi mondok di sana. Nico raib tanpa bekas. Meskipun sangat melek hukum dan bisa mencari bantuan untuk menemukan jejak Nico, Nayu dengan pahit memilih untuk menyimpan kisah kebodohannya untuk dirinya sendiri.