
Tahun 2018 menjadi pembuktian Marsha Timothy sebagai aktris yang tak hanya cantik secara fisik namun juga mampu berakting cantik, baik di layar lebar maupun panggung teater.
Berkat film "Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak" yang sudah melanglang festival internasional sejak awal tahun 2017, Marsha meraih berbagai penghargaan, baik di dalam maupun di luar negeri.
Di dalam negeri, sejak film tersebut tayang secara luas akhir 2017, Marsha telah meraih gelar Pemeran Wanita Utama Terbaik di Indonesian Movie Actors Awards 2018, dan pada Festival Film Indonesia 2018 (9 Desember 2018) sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik pula.
Dalam wawancara dengan sejumlah media, Marsha mengatakan bahwa ia tak menyangka bisa meraih Citra. "Karakter Marlina berbeda dari karakter lain (yang pernah dimainkan)," ujar Marsha, yang pernah dua kali masuk nominasi Piala Citra.
Di tahun ini pula, Marsha memamerkan kekuatan sekaligus kekayaan aktingnya.
Ia main sebagai wanita tangguh dalam "Marlina: Si Pembunuh dalam Empat Babak." Setelah itu, ia main dalam film silat sebagai dewi cantik dan sakti dlam "Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212" yang mengharuskannya belajar bela diri. Sementara dalam "Kulari ke Pantai," ia adalah single mom sibuk yang ingin bonding dengan putri tween-nya.
Marsha pun mengasah aktingnya di luar film dengan bermain dalam pementasan teater "Bunga Penutup Abad" yang diangkat dari dua buku karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu "Bumi Manusia" dan "Anak Semua Bangsa." Ia memainkan karakter utama Nyai Ontosoroh, yang sebelumnya dimainkan oleh Happy Salma.
Main teater adalah tantangan tersendiri bagi Marsha, yang harus menghafal seluruh naskah.
Usaha Marsha tidak sia-sia; sang sutradara, Wawan Sofyan, tersentuh dengan akting Marsha, bahkan ia sampai menangis saat menyaksikannya.
Foto: IG Raditya Bramantya, Antara News, Cinesurya, Lifelike Pictures, Miles Films