
Ya, di sinilah letak misterinya yang indah. Berderma ternyata memiliki 'matematika' tersendiri yang kadang sulit diterima akal sehat. Sepuluh dikurangi tiga tidak selalu tersisa tujuh. Bukan mustahil malah jadi 12.
Contohnya, uang tunai Anda tinggal Rp3 juta, padahal hari gajian masih seminggu lagi. Tiba-tiba tetangga Anda yang kurang mampu meminjam Rp1,5 juta untuk membawa anaknya yang kecelakaan ke rumah sakit.
Kalau pakai rasio, bila dipinjamkan, uang Anda tinggal Rp1,5 juta. Jumlah sekian pasti sangat mepet untuk biaya makan, ongkos pergi-pulang ke kantor, serta berbagai biaya lain sampai hari gajian tiba.
Namun, ketika Anda meminjamkan dengan sepenuh ikhlas, eh, tahu-tahu ada teman memberikan proyek dadakan yang bernilai Rp3 juta. Atau, tiba-tiba Anda mendapat hadiah undian tabungan dari bank senilai Rp5 juta.
“Dengan cara-cara misterius seperti itulah Allah memperlancar rezeki orang-orang yang rajin berderma dengan ikhlas. Keajaiban seperti ini memang hanya bisa dipahami oleh mereka yang sering bersedekah. Sebaliknya, orang yang jarang atau tak pernah bersedekah, mungkin tidak akan pernah memahami misteri tersebut. Dan, semakin kita memahami misteri itu, kita tidak akan 'takut' lagi, bahkan justru makin terpacu untuk bersedekah,” jelas Nasaruddin.
Sebaliknya, orang-orang yang kerap melalaikan sedekah, sering kali rezekinya perlahan-lahan tergerus, meski terkadang prosesnya tak disadari. Sebagai contoh, banyak terjadi sebuah bisnis yang semula menghasilkan banyak laba, tiba-tiba bangkrut.
Penyebab rasionalnya bisa karena salah manajemen, salah spekulasi, tertipu, dan sebagainya. Tapi, cobalah sesekali mengulik penyebab lain. Siapa tahu selama itu pemiliknya lalai menunaikan zakat dan sedekah.