

Di tengah segala modernitas resto yang hadir, Miranda masih bertahan dengan segala romantismenya. Konsisten dan percaya bahwa warisan budaya kuliner menjadi daya tarik tersendiri menyebabkan para generasi kedua dari keluarga tersebut tak mengubah susunan resep ataupun memodifikasi menu. Rasa huzarensla atau beef salad begitu sederhana namun terasa benar autentisitas rasanya. Seperti dibawa ke masa lalu, saat orang tua atau nenek kita membuat beef salad ala noni Belanda. Tak ada permainan bumbu saat menjajal sajian kentang yang ditumbuk kasar, potongan daging asap, irisan telur rebus, selada, tomat, dan acar timun ini. Namun lidah kita segera mengakrabinya seakan inilah makanan rumahan yang diinginkan. Maka, jangan heran bila pelanggan yang datang pun setia dari generasi ke generasi. Bila dulu ayahnya yang datang ke Miranda, kini anaknya yang datang bersama keluarganya. Menu yang dipesan pun itu-itu saja.