Namun, rasanya belum sah ke Italia bila kami tak mengunjungi Milan, salah satu pusat mode dunia. Di Milan, kami serasa melihat peragaan busana di jalan. Semua warga Milan tampil gaya. Meskipun hanya berbusana kasual, padu padannya sangat gaya. Duduk santai di area Piazza Duomo, kami menyaksikan seorang nenek yang sudah sepuh masih mengenakan stiletto dan tetap lincah saat menuruni tangga.
Dengan takjub, kami juga memandagi seorang wanita bergaun tali spageti warna merah, dipadu dengan kalung mutiara. Pemandangan itulah yang kemudian menginsipirasi kami untuk berburu pernak-pernik fashion di Galleria Vittorio Emanuele, salah satu pusat perbelanjaan tertua di dunia. “Rasanya wajar saja bila di kota ini jinjingan belanja kami paling banyak,” tutur Dede sambil tergelak.
Bukan saja menjadi 'Miss Jinjing' di Milan, kami juga menjadi model dadakan. Rasanya, hampir di setiap sudut kota kami tak lelah berpose. Akibatnya, kami tertinggal kereta yang akan membawa kami ke Monaco. Terpaksalah kami menunggu kereta berikutnya tiga jam kemudian. Kesal? Sama sekali tidak! Kami segera mengeluarkan kamera dan siap berfoto-foto lagi. Bahkan, Ira dan Dede dengan sigap langsung kembali ke Duomo, memburu barang-barang yang tadi tak sempat dibeli.
Dengan takjub, kami juga memandagi seorang wanita bergaun tali spageti warna merah, dipadu dengan kalung mutiara. Pemandangan itulah yang kemudian menginsipirasi kami untuk berburu pernak-pernik fashion di Galleria Vittorio Emanuele, salah satu pusat perbelanjaan tertua di dunia. “Rasanya wajar saja bila di kota ini jinjingan belanja kami paling banyak,” tutur Dede sambil tergelak.
Bukan saja menjadi 'Miss Jinjing' di Milan, kami juga menjadi model dadakan. Rasanya, hampir di setiap sudut kota kami tak lelah berpose. Akibatnya, kami tertinggal kereta yang akan membawa kami ke Monaco. Terpaksalah kami menunggu kereta berikutnya tiga jam kemudian. Kesal? Sama sekali tidak! Kami segera mengeluarkan kamera dan siap berfoto-foto lagi. Bahkan, Ira dan Dede dengan sigap langsung kembali ke Duomo, memburu barang-barang yang tadi tak sempat dibeli.
(Bersambung)
Seperti dituturkan kepada Monika Erika.