

“Ketika Anda mulai marah, tubuh Anda seperti berada pada posisi siap terbang,” kata Psikolog Klinis, Sally Anne McCormack dari Australia. Jantung berdetak lebih kencang, pencernaan melambat, dan hormon-hormon termasuk kortisol dan adrenalin bergerak, dan ‘ bergairah.’ Dan ketika Anda marah sungguhan, hormon-hormon stres ini meracuni tubuh Anda. Sistem kekebalan tubuh menjadi tumpul, sedangkan kemarahan yang berlarut-larut membuat Anda rentan terkena penyakit-penyakit infeksi. Berat badan meningkat, resistensi insulin, dan kolesterol meninggi.
Jadi, coba kenali dari mana datangnya kemarahan Anda, dan apa jenis kemarahan itu. Kemudian kendalikan.
Rentan tantrum
Bukan hanya balita yang kerap mengalami tantrum. Anda, di usia sekarang ini pun bisa mengalaminya. Marah cenderung tantrum, atau berperilaku agresif di luar porsi yang wajar, berarti Anda mengidap intermitten explosive disorder atau gangguan berupa berulangnya episode impulsif, agresif, dan perilaku jahat seperti kemarahan verbal di luar proporsi situasi yang sebenarnya. Gejala lainnya termasuk meningkatnya energi, pikiran yang berkecamuk, rasa nyeri di dada, kesemutan, sesak napas, dan terasa ada tekanan di kepala. Episode ini kerap diikuti kelelahan, kemudian muncul rasa malu, dan menyesal. Anda yang punya kencenderungan marah jenis ini perlu terapi psikologis untuk latihan mengendalikannya.
Marah karena ‘hangry’
Para ilmuwan di Amerika pernah meneliti tentang ini. Seseorang cenderung marah pada pasangan ketika kadar gula dalam darah menurun. Riset itu juga menyebut, kondisi ‘hangry’ (hungry + angry) ini berperan penting dalam pertengkaran antara suami istri. Bahkan pasangan yang hidup bahagia pun pernah dilanda ‘hangry.’ Otak menguras energi untuk mengendalikan berbagai dorongan. Jadi, jangan bertengkar saat perut lapar.
Usia tengah baya dan grumpy
“Saat usia kita bertambah, kita sering kehilangan kesabaran,” kata McCormack. Itu bukan berarti Anda dirusak oleh kemarahan. Tetapi ketika Anda mulai ingin marah, bicara dengan teman dapat membantu Anda meredakannya. Dr. Steven Laurent, salah satu penulis The Anger Fallacy mengatakan bahwa melampiaskan kemarahan pada anak muda seringkali muncul akibat salah arah. “Menjadi tua kerap membuat seseorang merasa berhak mengajari anak muda untuk berperilaku yang baik,” tulis Laurent. Kita memang sering merasa terganggu dengan ulah anak-anak muda di tempat umum. Tetapi cobalah berpikir dari sudut pandang mereka untuk dapat memahami mereka. Menunjukkan sikap memaklumi akan lebih sehat bagi Anda.