Mengolah makanan sehat
Pengalaman Lely saat berjuang melawan kanker, sedikitnya telah mengubah cara pandangnya terhadap bahan makanan. Sebagai pengajar, memasukkan nilai-nilai positif di kelas tentu saja bisa memberi nilai lebih bagi para muridnya. “Saya mengajarkan kepada murid saya tentang makanan sehat. Makanan sehat berarti makanan yang menggunakan bahan yang segar, bahan yang tidak mengalami proses lanjutan,” paparnya. Dulu sebelum ia sakit, saat membuat pizza Lely mengizinkan muridnya menggunakan sosis, smoked beef, atau processed food sebagai bahannya. Sekarang, resepnya diganti dengan menggunakan fillet ayam yang dimarinasi dengan mustard dan bumbu-bumbu. Kepada muridnya Lely mengajarkan bahwa makanan yang baik adalah makanan yang kita tahu wujud awalnya. “Misalnya saja burger. Burger harus dibuat dari daging sapi, tidak menggunakan burger yang sudah jadi. Sebab kita tidak tahu apa saja yang terkandung di dalamnya,” ungkap Lely.
Di sekolahnya, Lely juga mengajarkan kepada muridnya tentang pentingnya menyadari dan mengontrol apa saja yang akan masuk ke dalam tubuh. “Zaman sekarang tak banyak orang yang masak sendiri di rumah. Kebutuhan makan dipenuhi dengan cara membeli. Namanya jajan, cara termudah untuk membuatnya enak atau gurih, ya dengan memasukkan penyedap,” ujar Lely yang mengajarkan muridnya untuk mengandalkan garam, merica dan gula pada setiap masakan. Inilah langkah terbaik yang dilakukan oleh Lely dalam mengelola bisnis kulinernya yang sehat, tanpa menggunakan processed food dan bumbu penyedap.
Immanuella Rachmani