Chrisje Subono (57), model & ibu rumah tangga
Ke disko naik sepeda
“Selepas SMP di Jakarta, saya bersama Ibu hijrah ke Baarn, Belanda. Di sana saya melanjutkan sekolah ke tingkat SMA. Kebudayaan negeri ini membuat saya terkaget-kaget. Bagaimana tidak, jika dulu di Jakarta saya pergi ke pesta dengan mobil, di Belanda orang pergi ke pesta naik sepeda. Ini membuat saya geli sendiri, apalagi banyak teman sekolah saya mengira Indonesia masih belum maju sama sekali. Padahal, merekalah yang seperti tinggal di desa, ke disko kok naik sepeda?
Saya pun sempat tinggal di asrama selama setahun. Namun saya tidak mengalami bullying dari senior seperti yang banyak terjadi di film. Maklum, di asrama itu saya murid tertua, jadi justru sedikit jaim menghadapi para junior. Teman-teman yang lain juga kebetulan alim semua, sehingga tidak ada godaan untuk bandel. Malah saya yang memperkenalkan kepada mereka musik-musik 'gaul' masa itu seperti Jimmy Hendrix.”
Bagaimana cerita nostalgia SMA Anda? Silakan berbagi di kolom komentar.
“Selepas SMP di Jakarta, saya bersama Ibu hijrah ke Baarn, Belanda. Di sana saya melanjutkan sekolah ke tingkat SMA. Kebudayaan negeri ini membuat saya terkaget-kaget. Bagaimana tidak, jika dulu di Jakarta saya pergi ke pesta dengan mobil, di Belanda orang pergi ke pesta naik sepeda. Ini membuat saya geli sendiri, apalagi banyak teman sekolah saya mengira Indonesia masih belum maju sama sekali. Padahal, merekalah yang seperti tinggal di desa, ke disko kok naik sepeda?
Saya pun sempat tinggal di asrama selama setahun. Namun saya tidak mengalami bullying dari senior seperti yang banyak terjadi di film. Maklum, di asrama itu saya murid tertua, jadi justru sedikit jaim menghadapi para junior. Teman-teman yang lain juga kebetulan alim semua, sehingga tidak ada godaan untuk bandel. Malah saya yang memperkenalkan kepada mereka musik-musik 'gaul' masa itu seperti Jimmy Hendrix.”
Bagaimana cerita nostalgia SMA Anda? Silakan berbagi di kolom komentar.