Relasi dengan orang lain
Ketika seseorang merasa bosan pada pasangannya, ia cenderung memusatkan perhatian pada kurangnya sesuatu yang baru atau kurangnya stimulasi dari lingkungan. Ia tidak menyalahkan pasangannya. Kebosanan ini muncul bukan karena mereka terjebak dalam rutinitas yang sama, tetapi karena kualitas waktu yang mereka gunakan bersama mulai berkurang. Karena itu kerap timbul rasa bosan.
“Tetapi seringkali orang salah mencari jalan keluar, sehingga larinya jadi ke perselingkuhan,” tutur Sani. Karena itu, diperlukan kematangan untuk mengantisipasi rasa bosan terhadap pasangan. Salah satunya adalah secara rutin meluangkan waktu untuk pergi berdua as second honeymoon. Komunikasi rutin juga harus diubah menjadi komunikasi kreatif. Tidak hanya bertanya sudah makan atau pulang jam berapa, tapi carilah topik yang lebih menggairahkan, misalnya merayu untuk sex after lunch. Selain itu beri kejutan dengan kartu atau bunga, atau tiket menonton konser kesukaan pasangan, “Bangun kembali keyakinan bahwa pasangan adalah seseorang yang berharga dan Anda tidak salah pilih,” saran Sani.
Pada dasarnya, kebosanan bisa dijadikan sinyal untuk ‘menyuntik’ kembali hubungan agar menjadi segar dan sehat kembali. Memulai kembali tradisi bicara dari hati ke hati juga merupakan strategi yang efektif, karena pasangan yang telah menjalin relasi cukup lama biasanya cenderung ‘lepas tangan’ dan menyerahkan kepada pasangannya untuk mengembangkan hubungan.