
Setiap individu memiliki metabolisme tersendiri. Meski menjalankan diet dan latihan yang sama, hasilnya bisa beda, apalagi jumlah berat badan yang berkurang.
Jika Anda belum juga berhasil menurunkan berat badan meski sudah menerapkan diet plus diimbangi olahraga, jangan panik. Ketahui penyebabnya, dan perbaikilah.
Daripada Anda mengurangi lagi makanan Anda dan berolahraga terlalu keras, coba cek dulu enam alasan diet gagal itu....
1. Tidak cukup nutrisi
Untuk mengurangi berat badan dan mendapatkan kesehatan optimal, Anda perlu nutrisi yang cukup. Konsumsilah protein alami, karbohidrat, dan lemak sesuai kebutuhan, sehingga tubuh Anda bisa mendapatkan vitamin dan mineral yang tubuh butuhkan sebagai energi.
Anda boleh saja membatasi kalori, tapi diet yang terdiri atas makanan yang diproses (sosis, nugget, makanan kalengan), camilan, dan jus buah kemasan tak akan memberikan nutrisi optimal. Terapkan pola makan sehat.
2. Makan terlalu sering
Jika Anda tidak menyusui dan tidak sakit mag, batasi waktu makan Anda agar tubuh Anda tetap sensitif terhadap hormon insulin. Setiap kali Anda makan, hormon insulin akan meningkat. Terlalu banyak makan (dalam porsi besar pula) akan membuat hormon insulin meningkat drastis. Lama-lama tubuh tak peduli lagi pada kadar insulin. Padahal terlalu banyak insulin bisa menyebabkan hipoglikemia, dan kadar glukosa pun rendah. Saraf bisa terganggu, jantung berdebar terus.
Coba terapkan dalam sehari hanya makan selama 8 sampai 10 jam. Contohnya Anda hanya makan dari pukul 8 pagi sampai 6 sore. Lalu makanlah dengan jarak 4-5 jam. Pencernaan Anda akan beristirahat saat Anda tidur, dan beri waktu setidaknya tiga jam setelah Anda bangun tidur agar pencernaan bisa membersihkan diri.
3. Makan terlalu banyak
Tanpa Anda sadari, Anda mengonsumsi terlalu banyak saus salad, makan goreng-gorengan melulu, dan hobi mencelupkan segalanya ke dalam lelehan cokelat. Anda tak harus musuhan dengan mereka, kok, meski makanan tersebut padat kalori. Batasi saja asupannya. Untuk sekali makan, protein tak lebih dari seukuran telapak tangan Anda, karbohidrat sekepalan Anda, dan saus untuk makanan Anda tak lebih dari satu sendok makan. Jika masih lapar, lebihkan porsi sayur atau salad.
4. Kurang bergerak
Anda cenderung melakukan gaya hidup sendentary jika ke kantor naik mobil, di kantor duduk seharian, lalu di rumah duduk memeriksa PR anak sambil menonton TV atau streaming di laptop. Anda sama saja menahan insulin, sehingga berat badan cenderung naik.
Tambahkan porsi olahraga dalam gaya hidup sehari-hari. Aktiflah bergerak di rumah, misalnya membersihkan rumah, bermain bersama anak dengan aktivitas fisik, hingga berkebun atau jalan pagi keliling kompleks.
5. Tidak relaks
Gaya hidup modern cenderung menimbulkan stres. Padahal stres memicu hormon kortisol, yang meningkatkan penimbunan lemak, dan bisa memengaruhi reproduksi sekaligus hormon tiroid. Padahal Anda harus menyeimbangkan semuanya jika ingin mengurangi berat badan.
Jangan biarkan tubuh menutupi stres dengan makanan-makanan manis. Lebih baik Anda beryoga, atau melakukan hal-hal simpel ini sehingga pikiran dan tubuh lebih relaks.
6. Tidak konsisten
Biasanya Anda giat melakukan diet dan olahraga karena ada maunya, atau dalam waktu mepet. Misalnya, baru dua minggu sebelum pernikahan adik Anda berdiet. Padahal, jika ingin menerapkan gaya hidup sehat yang berujung turunnya berat badan, terapkan dalam jangka panjang.
Cobalah selama 21 hari non-stop, sehingga tubuh Anda terbiasa. Jangan disiplin selama Senin-Kamis, namun saat weekend justru 'berfoya-foya'. Ingat, efektivitas diet di hari kerja hanya 40% dibandingkan weekend. Jadi, disiplin juga saat weekend, ya!
[Baca juga alasan lain diet gagal]