Kenali kekuatan diri
Dalam buku Paul Falcone berjudul “96 Pertanyaan Penting untuk Merekrut Karyawan Andal”, diulas demografi pekerja di Amerika Serikat. Yaitu tradisional yang lahir sebelum tahun 1946, baby boomers yang lahir tahun 1946-1964, generasi X yang lahir tahun 1965-1980, dan generasi milenium yang lahir tahun 1981-2000.
Dua kelompok terakhir inilah yang saat ini banyak meramaikan dunia kerja. Kelompok terakhir, atau sering disebut generasi milenium atau generasi Y, disebut juga generasi jejaring dan generasi IM (Instant Messaging), generasi yang paling melek teknologi. Sebagai angkatan kerja, mereka menjalani hidup dengan telepon selular, internet, iPod, pengiriman pesan sekejap, surat elektronik, pesan teks singkat, dan perangkat hiburan elektronik perorangan.
Generasi milenium ini memiliki ciri tersendiri; keyakinan diri yang tidak hanya tumbuh dari jiwa mudanya saat ini, tetapi dari pola asuh di lingkungan yang lebih sejahtera, percaya diri dan optimisme yang tinggi, mampu menyeimbangkan ambisi dan kepraktisan serta memiliki kesadaran yang tinggi, fokus pada prestasi, menghargai keberagaman dan cerdik.
“Dalam dunia kerja, yang sangat khas pada generasi Y adalah mereka sangat mementingkan value. Mengutamakan faktor why dari pekerjaan itu. Kalau dia tidak tahu ‘why’-nya, buat apa dia melakukan pekerjaan itu,” tutur Eileen Rachman, Direkur Experd, Konsultan Sumber Daya Manusia. Menurut Eileen, kekhasan lain dari anak-anak muda ini adalah mereka punya banyak teman dan lincah bergaul.