7. Setelah didiagnosis demensia, tidak ada lagi aktivitas yang dapat dilakukan
Mitos. Meski demensia tidak dapat disembuhkan, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membantu ODD menjalani kehidupannya.
Obat antidemensia kelompok penghambat kolinesterase dapat membantu meringankan gejala pelupa. Sementara depresi, kecemasan, dan agitasi (gelisah hebat tanpa sebab yang jelas), dapat dikelola sehingga masih ada aktivitas yang bisa dilakukan.
8. Orang dengan demensia sering tidak diperiksakan ke dokter karena keluarga merasa malu
Fakta. Stigma negatif ini disebabkan kurangnya pemahaman dan pengetahuan mengenai demensia. Penting untuk dipahami bahwa ODD tetaplah manusia yang bernilai dan bermartabat.
Asosiasi Alzheimer di seluruh dunia sedang bekerja keras untuk melenyapkan stigma terhadap demensia melalui program peningkatan kesadaran.
9. Tidak ada tempat bertanya maupun meminta bantuan untuk masalah demensia
Mitos. Jangan ragu bertanya. Banyak organisasi, baik profesional maupun relawan yang bersedia membantu Anda.
Asosiasi Alzheimer Indonesia (AlzI) menawarkan bantuan dan dukungan kepada ODD maupun keluarganya. Anda dapat mengakses bantuan telepon, media sosial, dan berbagai program, seperti pertemuan rutin keluarga ODD, rekreasi, stimulasi kognitif, dan daycare. Ada juga Forum
Komunikasi Keluarga dengan penderita demensia tempat Anda berbagi.
10.Jika salah satu dari orang tua Anda menderita demensia, maka Anda akan mengalami demensia
Fakta. Jika orang tua Anda mengalami demensia di usia lanjut (lebih dari 60 tahun), maka kemungkinan Anda akan mengidap demensia hanya sedikit lebih besar dari orang yang tidak mempunyai keluarga dengan demensia.
Sementara, pada demensia yang terjadi pada usia di bawah 60 tahun, memang terdapat sedikit kasus adanya hubungan langsung antara onset penyakit dengan gen bermutasi yang diwariskan.
Dalam hal ini, kemungkinan anggota keluarga (kakak, adik dan anak) akan mendapat demensia adalah 1 di antara 2 (50%).
11.Penyakit Alzheimer berbeda dari demensia
Mitos. Tidak ada bedanya. Penyakit Alzheimer merupakan jenis demensia yang paling sering terjadi.
12.Diagnosis demensia hanya dapat dipastikan dengan tes khusus
Mitos. Tidak ada tes khusus untuk demensia. Diagnosis demensia hanya dibuat oleh dokter melalui anamnesis (riwayat penyakit/cerita), baik dari orang yang bersangkutan maupun dari kerabat atau teman dekatnya.
Riwayat penyakit ini dilengkapi dengan pemeriksaan fisik dan mental, tes daya ingat, pemeriksaan darah, dan brain scan, jika diperlukan. Umumnya, semua pemeriksaan ini dapat menjadi dasar untuk membuat diagnosis demensia.
Artikel asli dimuat di femina.co.id